Parawatan pemeliharaan kucing
Perawatan pemeliharaan kucing dirumah merupakan hal yang sangat menyenangkan akan menambah hiburan tersendiri apabila kita bisa melihat tingkah lakunya yang lucu dan mengesankan, kucing yang dengan permainan yang seadanya bisa jungkir balik sendiri, lari-lari, lompat-lompat bahkan menggigitnya itu merupakan keseruan yang sangat menarik.
Menyediakan lingkungan yang aman dan nyaman bagi kucing sangat penting, Hindari berbagai kemungkinan terjadinya kecelakaan. Memang sulit menjamin rumah benar-benar aman untuk kucing kecelakaan ringan pada kucing bisa ditianggulangi dengan menyediakan beberapa obat-obatan P3K.
Pintu kamar mandi sebaiknya selalu ditutup untuk mengurangi risiko tenggelam karena memanjat bak mandi. Hindari kucing meminum air kotor dari kloset atau saluran air. Kucing juga harus dicegah agar tidak main di dapur karena berisiko terkena api kompor atau peralatan masak yang masih panas.
Ketika membuka jendela atau pintu harus hati-hati karena kucing sering mengikuti kita dari belakang. Kemungkinan dia akan terjepit dan biasanya ekor kucin sering menjadi korban. Sebaiknya, jendela dan pintu dipasang kawat pengaman agar kucing tidak keluar tetapi masih dapat menikmati pemandangan luar dengan udara yang segar.
B. Perlengkapan di rumah
a. Tempat Tidur
Banyak bentuk dan model tempat tidur kucing tersedia di tempat toko penjualan khusus kucing, dari yang harganya murah sampai yang paling mahal. Namun, yang terpenting tempat tidur tersebut dapat memberikan rasa nyaman agar kucing tersebut dapat memberikan rasa nyaman agar kucing dapat tidur dengan tenang.
Tempat tidur ini sebenarnya dapat dibuat sendiri dari bahan yang sederhana, yaitu menyediakan kotak kardus atau keranjang rotan yang dilapisi kertas koran di bagian dasarnya dan handuk bekas.
Boleh juga disediakan selimut atau sweater untuk penghangat. Sebagai penghangat dapat juga dibantu dengan lampu, khususnya untuk anak kucing. Kandang sebaiknya jangan terbuat dari bahan yang mereka cakar seperti foam karena berbahaya jika termakan kucing. Tempat tidur kucing harus dibersihkan minimal seminggu sekali.
Tempat tidur kucing dirumah sebaiknya diletakkan jauh dari keramaian atau suasana ribut. Mereka menyukai tempat yang hangat, tenang, dan terlindung. Hindarkan kabel listrik dari kucing supaya tidak digigitnya. Mereka tidak terlalu menyukai tempat yang selalu berpindah-pindah. Sediakan tempat tidur untu setiap kucing agar mereka bisa beristirahat dengan tenang.
b. Tempat makan dan minum kucin
Tempat makan dan minum kucing harus dipilih yang mudah dicapainya. Tempat makan dan minum kucing bisa berupa mangkuk atau piring yang tebuat dari keramik atau kaleng. Mangkuk yang dipergunakan jangan terlalu dalam atau pinggirnya terlalu tinggi. Namun, ukurannya cukup untuk menyimpan makanan seekor kucing. Setiap kucing sebaiknya disediakan satu mangkuk supaya mereka dapat makan sesuai dengan porsinya.
c. Kotak pasir kucing
Kotak pasir kucing tersedia dalam berbagai ukuran dan bentuk, dengan harga yang bervariasi dari yang paling murah sampai yang paling mahal. Kotak pasir yang mahal dilengkapi dengan tutup dan penyaringan khusus, kotak pasir yang paling sederhana berupa kotak pasir plastik yang ukurannya cukup untuk diduduki kucing secara leluasa.
Secara naluri, kucing dapat menggunakan kotak pasir untuk tempat kotorannya. Sejak kecil, anak kucing sudah mulai mengamati induknya menggunakan kotak pasir sehingga tidak sulit untuk melatihnya.
Pasir dalam kotak mungkin akan berserakan ketika kucing berusaha menutup kotorannya. Karena itu, perlu kotak yang cukup luas dengan kedalaman yang sedang. Kucing akan mengalami kesulitan jika kotaknya kecil sehingga kotorannya tidak dapat berada di dalam kotak pasir.
Banyak jenis pasir untuk kucing tersedia di toko petshop, ada yang dilengkapi dengan pengharum dan ada yang mudah menggumpal sehingga tidak terlalu sulit untuk membuangnya.
Kotoran kucing sebaiknya dibuang setiap hari dan pasirnya diganti jika basah. Biasanya kucing tidak mau menggunakan kotoran pasir yang kotor. Karena itu, sediakan satu kotak pasri untuk setiap kucing dan siapkan satu kotak pasir lagi sebagai cadangan, jika kita tidak sempat membuang kotorannya.
d. Tempat menggaruk kucing
Sudah naluri kucing melakukan aktivitas menggaruk untuk mengasah kukunya agar mudah ketika melompat. Sediakan beberapa beberapa tempat untuk menggaruk yang terbuat dari sepotong kayu yang lunak dan dililit dengan tali dari sabut atau ditutupi dengan karpet. Letakkan di beberapa tempat yang mudah mereka capai selama bermain supaya perabot rumah terhindar dari sasaran garukan mereka.
e. Mainan kucing
Kucing sering menerkam jari kaki atau tangan kita. Benda yang bergerak atau sesuatu yang menjuntai tidak pernah luput dari perhatian kucing. Kucing memang senang bermain sebagai salah satu aktivitasnya untuk membakar kelebihan energi di dalam tubuhnya.
Menyediakan mainan kucing cukup penting jika kita sibuk dan tidak punya cukup waktu untuk mengajak mereka bermain. Banyak jenis maninan yang dijual di petshop seperti boneka tikus dan bola.
Selain itu, bisa saja membuat mainan sendiri berupa bola yang terbuat dari selembar kaertas atau tisu yang digumpalkan. Bisa juga mengajak bermain kucing dengan menggunakan seutas tali. Kegiatan ini sudah cukup membuat kucing menikmati permainannya.
Melatih kucing aktif melompat bisa dilakukan dengan cara mengikatkan mainan di ujung tali, lalu digantungkan menyerupai alat pancing. Kotak kardus yang sisinya dibuka bisa digunakan sebagai tempat kucing bersembunyi sambil berlari-lari.
f. Kandang kucing
Kandang hanya dibutuhkan jika akan mengajak kucing berpergian atau membawanya ke dokter hewan ketika mereka sakit. Ukuran kandang sebaiknya dipilih yang cukup membuat kucing merasa nyaman. Bahan kandang terbuat dari plastik atau kawat. Bagian dasarnya dilapisi dengan handuk atau selimut. Kandang tersebut dilengkapi dengan tempat makan dan minum.
Baca juga : Cara memelihara kelinci
C. Perawatan bulu kucing (grooming)
a. Memandikan kucing
Pemilik kucing harus menyediakan waktu untuk memandikan kucingnya. Kucing, makhluk yang menyukai hidup bersih. Mereka menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membersihkan bulu. Dia dapat tetap tampi bersih tanpa mandi, cukup dengan menyusir bulunya.
Semua kucing memerlukan perawatan bulu secara runtin, kecuali ras sphynx dan rex. Perawatan bulu sebaiknya dilakukan secara teratur setiap minggu, kecuali kucing persia dianjurkan setiap hari.
Jika tidak dirawat dengan baik, akan menimbulkan iritasi pada kulit, bahkan dapat menimbulkan abses (peradangan yang disertai keluarnya nanah). Perawatan bulu juga dapat mengurangi risiko banyaknya bulu juga yang rontok dan betebaran di rumah, terutama di karpet dan sofa.
Kucing perlu dimandikan segera jika bulunya kotor bekas bermain atau ada sesuatu yang menempel di bulunya sehingga berbahaya jika dijilat. Air liur kucing bisa menyebabkan perubahan warna bulu, khususnya kucing yang berbulu putih.
Perubahan warna bulu bisa disebabkan adanya zat warna pada makanannya. Noda ini memang cukup sulit dihilangkan, walaupun telah dimandikan beberapa kali. Salah satu cara untuk menghilangkannya adalah menggunakan sampo khusus pemutih bulu.
Merawat bulu kucing menggunakan sikat atau sisir yang sesuai dengan tekstur dan panjang bulu. Sampo yang dipakai harus dipilih yang sesuai dengan kucing peliharaan. Jika ada kutu atau penyakit kulit sebaiknya menggunakan sampo khusus atau sampo ringan seperti sampo bayi.
Jika kita belum bisa melakukan grooming denga baik, sebaiknya meminta bantuan kepada pembiak untuk melatihnya. Kucing harus selalu digrooming, apalagi ketika akan tampil dalam kontes, tidak cukup melakukan grooming secara teratur.
Mereka memerlukan sampo khusus untuk memandikannya sebelum dan setelah kontes. Sampo manusia sebaiknya jangan digunakan karena akan merusak tekstur bulu dan kelenjar kulit kucing.
Jika kegiatan ini memerlukan pengalaman pertama. Bagi kucing, sebaiknya dibiasakan hingga mereka bisa tenang ketika dimandikan. Kucing harus dibiasakan mandi sejak usia muda. Memandikan kucing sebaiknya dilakukan sendiri di rumah karena dia akan berontak jika yang memandikannya buka orang yang dikenalnya.
Untuk memandikan kucing, perlu disediakan ember yang cukup lebar dan dalam, serta air hangat. Memandikan kucing dimulai dengan menyiramnya dari bahu ke seluruh tubuh. Ketika mandi, sebaiknya muka kucing tidak menghadap ke muka kita supaya kucing tidak mencakar jika merasa takut.
Pegang bahunya secara hati-hati dengan sebelah tangan, jangan mencengkram lehernya. Cara ini dapat menenangkan kucing kecil, tetapi tidak dianjurkan untuk kucing dewasa karena dia cukup kuat untuk berontak.
Sebelah tangan yang lain digunakan untuk mengusap sampo ke seluruh tubunya. Lakukan secara perlahan sambil mengajaknya mengobrol. Hindari muka dan telinga kucing dari sampo. Setelah memberi sampo, bilas dengan air sampai bersih. Jangan ada sampo yang terlinggal.
Sampo yang tertinggal di bulu akan berbahaya jika kucing menjilatnya. Keringkan kucing dengan handuk besar sehingga seluruh tubuhnya dapat dibungkus. Bersihkan muka dan telinga pada kesempatan lain sebelum atau sesudah dimandikan.
b. Mengeringkan bulu kucing
Apabila dana yang kita punya hanya pas-pasan untuk merawat kucing, cukup dengan kita jemur dibawah sinar matahari, tetapi ingat kita harus memasukkan dulu kucing yang telah kitamandikan tadi kedalam kandang kucing, supaya dia tidak berkeliaran yang mengakibatkan badannya menjadi kotor kembali.
Atau apabila kita mempunyai dana yang lebih kita bisa merawatnya dengan cara seperti dipejelasan ini. Bulu kucing yang pendek mudah kerng dengan sendirinya jika udaranya cukup panas. Mengeringkan bulu kucing cukup dengan menjemurna di ruang terbuka.
Jika cuaca kurang baik, gunakan alat bantu berupa hairdryer supaya bulunya cepat kering. Untuk persiapan konter, akan lebih sempurna mengeringkannya memakai hairdryer supaya bulu terlihat padat dan mekar.
Kucing yang berbulu panjang atau sedang, memerlukan perlakuan khusus karena bulunya sulff kering secara alami. Untuk membantu proses pengeringan, gunakan sisir, walaupun kucing merasa kurang nyaman dengan perlakuan tersebut.
c. Perawatan bulu pendek kucing
Menyisir kucing berbulu pendek sebaiknya dilakukan setiap 3-4 hari sekali menggunakan sisir kecil yang rapat, kita harus menggunakan sisir yang rapat dan bergigi yang kecil supaya bulu kucing yang tadi kita sisir supaya cepat lembut sehingga kucing tersebut akan merasa lebih nyaman.
Menyisir harus mengikuti jatuhnya bulu, dari punggung sampai ekor. Lakukan secara berulang-ulang. Menyisir bulu kucing bisa dilakukan sambil mengusapkan palm oil setelah itu, gosok tubuh kucing dengan kain dari bahan kulit atau sutra supaya bulu terlihat kulit, sebaiknya menggunakan bedak yang sesuai untuk grooming.
d. Perawatan kucing berbulu panjang
Perawatan bulu panjang disini selain kita harus serba ekstra juga harus sering mungkin mencuci bulunya, karena bulu yang panjang itu malah cepat kotor. Kucing berbulu panjang memerlukan perawatan ekstra.
Kucing berbulu panjang sebaiknya disisir setiap hari supaya bulunya tidak menggumpal atau kusut, terutama di bagian pantat dan bagian belakang kaki, bagian ini sering terlihat kotor dan kusut.
Membersihkan bagian yang kotor bisa menggunakan air hangat dan sabun ringan, lalu bilas sampai bersih. Jangan lupa untuk mengeringkan supaya tidak kotor lagi. Jika kotoran yang menempel di bulu hanya sedikit, cukup menyikatnya dan memberi bedak berupa tepung kanji supaya terlihat bersih.
Mengangkat kotoran atau bulu yang kusut sebaiknya menggunakan sisir yang tidak terlalu rapat. Bagian perut, kaki, dan ekor perlu mendapatkan perhatian yang lebih. Sisir dengan hati-hati sambil merebahkannya di pangkuan kita.
Usaplah lehernya supaya kucing merasa nyaman. Meskipun grooming dilakukan secara rutin setiap hari, mungkin masih ada bulu yang melekat di daerah perut, pisahkan bulu tersebut dengan jari secara perlahan. Bulu di bagian leher dan kaki mungkin juga kusut.
Karena itu, gunakanlah sisir yang lembut untuk menyisirnya. Jika kita tidak mempunyai cukup waktu untuk melakukan grooming secara teratur setiap hari, sebaiknya meminta bantuan dokter hewan. Jika tidak dirawat, kucing beresiko terkena iritasi kulit.
D. Pembersihan telinga kucing
Membersihkan telinga bagian dalam kita bisa menggunakan cutton bad yang telah dibasahi dengan mineral oil. Mengangkat kotoran di dalam telinga kucing dapat menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan mineral oil atau boric acid powder. Namun, jangan mengorek telinga terlalu dalam.
Kucing jarang mengalami masalah dengan telinganya. Umumnya, di telinga kucing sering ditemukan kutu telinga. Kutu di telinga kucing bisa dilihat dari adanya kotoran berwarna kecokelat-cokelatan. Kotoran ini sering muncul walaupun sudah dibersihkan. Kutu telinga ini dapat menimbulkan infeksi. Jika sudah terjadi infeksi perlu dibawa ke dokter hewan.
E. Membersihkan mata kucing
Membersihkan mata kucing yang kotor dapat menggunakan handuk yang sudah dibasahi dengan air hangat. Membersihkan muka bisa dilakukan secara teratur sambil mengangkat kotoran di sudut matanya. Selain memakai handuk, membersihkan mata kucing bisa memakai tisu.
Pada ras persia dan exotic sering terlihat bekas cairan air mata berwarna cokelat yang sulit dihilangkan. Untuk menghilangkannya dapat menggunakan boric acid yang dicampur dengan peroksida. Hati-hati menggunakannya, jangan terlalu dekat ke mata. Usapkan dengan kapas secara perlahan beberapa kali.
F. Mandi kering
Jika tidak memungkinkan mandi basah karena kucing kurang sehat atau cuaca dingin, sebaiknya dilakukan mandi kering. Usapkan bedak (powder), ke seluruh tubuhnya, lalu sisir sampai bedak benar-benar terangkat. Selain itu, bisa juga menggunakan bantuan handuk supaya tidak ada bedak yang tertinggal. Berikut ini keadaan kucing tidak boleh dimandikan.
a. Ketika kucing sedang sakit
Kucing yang sehat kelihatan dari tingkah lakunya yang lincah dan temperatur badannya normal. Jika kucing yang sedang sakit dimandikan, dia akan kedinginan sehingga sakitnya akan bertambah parah dan lama sembuh. Jika badannya kotor, dapat dibersihkan dengan mengelapnya menggunakan kain yang dibasahi dengan air hangat.
b. Setelah diberi vaksinasi
Kucing yang baru diberi vaksinasi, badannya akan sangat lemah seperti kucing yang sedang sakit. Kondisi ini akan pulih dalam jangka waktu satu minggu sejak pemberian vaksinasi. Dalam kurun waktu tersebut, kucing tidak boleh dimandikan. Jika akan divaksinasi, sebaiknya kucing dimandikan terlebih dahulu.
c. Anak kucing yang masih kecil
Anak kucing merupakan sosok kucing kecil yang selalu ingin tahu tentang segala sesuatu, sehingga jika perlu berhati-hati dalam merawatnya karena banyak penyakit pula yang bakal mengincarnya. Kucing yang masih kecil sangat rentang terhadap penyakit. Kondisi badannya masih sangat lemah sehingga sistem kekebalan belum berfungsi dengan baik.
G. Perawatan gigi dan gusi kucing
Perawatan gigi dan gusi kucing sebaiknya diperiksa secara berkala setiap tahun kepada dokter hewan. Tujuannya, untuk menghindari terbentuknya tar atau adanya gigi yang patah. Infeksi pada gusi dapat dihindari dengan membersihkan gigi kucing secara teratur.
Caranya dengan membiasakan kucing sejak kecil menggosok gigi menggunakan bahan sejenis sabut tipis yang dibungkuskan di ujung jari kita. Setelah dewasa, gigi kucing dapat dibersihkan menggunakan sikat gigi dan pasta khusus untuk kucing yang dapat dibeli di petshop.
Untuk mencegah timbulnya tar, sebaiknya kucing diberi makanan kering. Jika ditemukan adanya tar, sebaiknya kucing dibawa ke dokter hewan untuk membersihkannya. Kucing mempunyai gigi susu pada umur 3-6 bulan. Setelah itu, akan berganti menjadi gigi tetap. Untuk itu, perlu mengontrol kesehatan gigi secara teratur.
H. Perawatan kuku kucing
Kucing sering mengasah kukunya dengan cara menggaruk berbagai benda seperti kayu, karpet, dan sofa. Kebiasaan ini merupakan tingkah laku yang sudah menjadi nalurinya dan pemilik tidak dapat mencegah atau melarangnya. Sebaiknya, ujung kuku dipotong secara rutin, terutama kuku jari kaki depan. Jika kita tidak yakin dapat melakukannya, minta tolong kepada dokter hewan.
I. Pemberian pakan kucing
Supaya kucing tetap terlihat sehat harus diberi nutrisi yang baik. Karena itu, pemilik kucing harus mengetahui kebutuhan nutrisi kucing sebaik mungkin. Kucing merupakan hewan karnivora, berarti mereka memerlukan daging dalam makanannya. Kucing membutuhkan daging sebagi sumber protein dan asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubunya secara alami.
a. Gizi yang tepat
Tidak seperti mamalia lainnya, kucing memerlukan protein yang tinggi dalam makanannya sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan anjing. Minimum sepertiga dari makanannya berasal dari protein hewani.
Umumnya, pemilik kucing sering keliru bahwa kucing lebih baik diberi makanan segar atau haril olahan sendiri karena lebih murah. Sebenarnya tidak demikian, karena kanungan nutrisi makanan tersebut tidak seimbang.
Jika menggunakan makanan hasil olahan sendiri diperlukan tambahan berupa vitamin dan beberapa mineral lainnya sehingga harganya lebih mahal daripada dugaan sebelumnya. Jika kucing diberi makan ikan segar atau daging, perlu tambahan kalsium, tiamin, taurine, serta. Minyak ikan sebagai sumber vitamin A dan D dalam dosis yang tepat.
Kucing tidak memerlukan daging, tetapi juga nutrisi lain dalm keadaan seimbang dan biasanya sudah tersedia dalam makanan komersial. Karena itu, lebel yang tertulis jelas pada bungkus makanannya harus diperiksa.
Berikut ini hal yang harus diperhatikan ketika membeli makanan kucing.
- Kandungan gizi harus lengkap dan seimbang.
- Memenuhi standar AAFCO.
- Untuk semua umur, dewasa, atau anakan.
- Sumber protein yang digunakan.
Secara umum, kebuthan nutrisi yang sehat untuk kucing dewasa terdiri dari protein 31%, lemak 41%, dan karbohidrat 28% dalam keadaan kering. Kucing dalam masa pertumbuhan dan kucing tua memerlukan kandungan nutrisi yang berbeda.
Karena itu, tindakan terbaik yang harus dilakukan adalah menyediakan makanan komersial sesuai dengan kebutuhan kucing tersebut. Jangan lupa menyediakan air minum bersih dalam jumlah yang cukup. Kucing membutuhkan air sekitar 200 ml setiap harnya.
Kucing yang sedang hamil atau menyusui membutuhkan kandungan nutrisi lebih tinggi, terutama pada awal kehamilan dan menyusui.Mereka memerlukan makanan yang berkualitas dan mengonsumsi dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya. Karena itu, perlu dijaga pertambahan berat badannya.
b. Anak kucing dalam masa pertumbuhan
Anak kucing yang tidak lagi mendapat susu dari induknya, sebelum masa sapih memerlukan susu tambahan sebagai sumber kalsium untuk pertumbuan tulang dan gigi. Banyak susu pengganti khusus untuk anak kucing yang tersedia di petshop.
Ketika anak kucing mulai belajar makan, sekitar umur tiga minggu harus dicoba untuk memberikan makanan basah atau makanan kering yang dicampur dengan susu. Secara bertahap, tingkatkan jumlah komsumsinya.
Pada umur dua belas minggu atau setelah lepas sapih, sebaiknya anak kucing mendapatkan makanan yang berkualitas dengan nutrisi seimbang. Perut anak kucing masih kecil sehingga anak kucing suka makan dalam jumlah sedikit, tetapi sering dan berulang-ulang.
Sebaiknya, makanan selalu tersedia karena mareka tidak akan makan dalam jumlah yang berlebihan walaupun makanan itu sangat disukainya. Memasuki umur enam bulan, kucing hanya diberi makanan dua kali sehari, pagi dan sore, serta porsinya terus ditingkatkan.
Pada umur sepuluh bulan, secara bertahap gantilah makanannya menjadi makanan khusus untuk kucing dewasa. Kucing yang mendapatkan makanan dengan nutrisi baik tidak memerlukan makanan tambahan lainya.
Justru jika diberi makanan tambahan akan menimbulkan efek samping. Contohnya, jika kita memberi susu untuk kucing dewasa dapat menyebabkan diare. Kucing sering menolak makanan komersial dari jenis atau rasa yang sama untuk jangka waktu yang lama.
Bahkan, mereka mampu menahan lapar karena merasa bosan dengan makanan yang disediakan. Karena itu, beberapa produsen makanan hewan membuat variasi rasa sebagai daya tariknya.
Jika ingi mengganti makanan kucing dengan jenis yang berbeda dari sebelumnya, sebaiknya ubahlah secara bertahap. Caranya, mencampurkan makanan lama dengan makanan yang baru dalam perbandingan jumlah makanan baru terus ditingkatkan.
Sumber: Asyari dtt
No comments for "Parawatan pemeliharaan kucing"
Post a Comment