cara mengatasi tomat keriting

TOMAT DAN MANFAAT PENANGANANNYA

Tomat merupakan sayuran buah yang banyak dihasilkan di daerah tropis dan subtropis. Budi daya tanaman tomat terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan buah tomat. Pengguunaan tomat sangat dipengaruhi oleh jenis dan varietasnya. Namun, pada umumnya tomat dikelompokkan menjadi tomat buah dan tomat untuk tujuan pengolahan.



Seperti halnya buah-buahan yang lain, tomat memiliki sifat mudah rusak. Penanganan yang tidak tepat terhadap tomat sebelum, selama, dan sesudah pemanenan dapat mempercepat proses kerusakan sehingga mengakibatkan penurunan mutu, nilai gizi, dan nilai ekonomisnya. Untuk menghindari kerusakan tomat, kita perlu memahami cara penanganan tomat yang benar. Tomat yang dirawat secara benar akan dapat meningkatkan nilai ekonomisnya.

1. PENANGANAN TOMAT DAN PERMASALAHANNYA

Pada umumnya kerusakan tertinggi pada tomat terjadi pada tahap penganganan setelah panen. Hal ini terjadi sebagai akibat adanya masalah-masalah sebagai berikut.
  1. ketidak tepatan pada waktu panen,
  2. cara pengepakan dan pewadahan yang belum memadai,
  3. cara penanganan yang kasar,
  4. jalan yang jelek selama transportasi,
  5. tingkat kematangan yang tidak seragam yang dapat menyulitkan di dalam sortasi atau pemilahan,
  6. waktu pemasaran yang cukup lama sehingga tomat menjadi layu dan kelewat matang.
Masalah-masalah tersebut dapat mengakibatkan terjadinya penurunan mutu, misalnya perubahan warna, tekstur atau susunan, dan keseragaman bentuk. Selain itu, nilai gizi dan nilai ekonomisnya juga ikut turun.

Untuk menghindari kerusakan, perlu diadakan perbaikan-perbaikan dalam menangani tomat. Agar lebih jelas penanganan pascapanen (setelah panen) dan permasalahannya.
  1. PANEN = Tingkat kematangan yang tidak tepat
  2. PENGEPAKAN = Pengepakan yang berlebihan, wadah yang tidak memadai.
  3. PENGANGKUTAN = Penanganan yang kasar, keadaan jalan yang jelek.
  4. PENGELOMPOKAN = Tingkat kematangan tidak seragam. tingkat kematangan tidak optimal
  5. PENYIMPANAN =  Terjadi perubahan secara kimia.
  6. PEMASARAN = Kelewat matang layu, perubahan warna.

Baca Juga : cara menanam stroberi

2. TERJADINYA KERUSAKAN

Pada dasarnya kerusakan pada tomat dikelompokan menjadi :
  1. Kerusakan yang terjadi sebelum panen atau kerusakan yang terjadi di lahan. Contoh kerusakan tomat selama masih berada di pohon, antara lain luka akibat serangga burung, retak (crack) akibat serangan matahari yang terlalu kuat, dan bentuk tomat yang tidak normal karena kelainan genetika atau karena faktor keturunan.
  2. Kerusakan yang terjadi setelah panen. kerusakan ini terjadi pada tahap. 1. Penanganan pendahuluan, 2. penyimpanan, 3. transportasi, 4. proses penanganan, 5. pengepakan atau pengemasan, 6. penanganan di tempat-tempat penjualan.

3. JENIS-JENIS KERUSAKAN

Berdasarkan jenisnya, kerusakan tomat dapat dibedakan menjadi kerusakan mutu, kerusakan nilai gizi, dan penurunan nilai ekonomisnya.

1. Keruskan Mutu

Kerusakan mutu terjadi sebagai akibat adanya perubahan warna, kesegaran, bentuk, berat, kotoran, dan rasa.

2. Kerusakan Nilai Gizi

Kerusakan nilai gizi tomat meliputi perubahan susunan zat kimia, terbentuknya bau dan rasa yang menyimpang, dan terbentuknya toksin atau racun.

3. Penurunan Nilai Ekonomis

Penurunan nilai ekonomis tomat meliputi penurunan berat, bentuk yang tidak menarik, kelewat matang, rusak, berjamur, dan busuk.

4. BENTUK KERUSAKAN DAN PENYEBABNYA

Berdasarkan faktor penyebabnya ada empat bentuk kerusakan.
  1. Kerusakan karena faktor mekanik. Bentuk kerusakannya adalah gembur, pecah, retak, tergores, dan lecet.
  2. Kerusakan karena faktor fisik. Bentuk kerusakannya adalah retak (Crack), layu, dan keriput.
  3. Kerusakan karena faktor fisiologis. Bentuk kerusakan adalah busuk dan kelewatan masak.
  4. Kerusakan karena faktor infrastruktur. Kerusakan yang terjadi pada saat pengepakan atau penyimpanan, pengangkutan, dan pemasaran.


5. CARA PENANGANAN TOMAT

Kandungan utama tomat adalah air dan karbohidrat. Atas dasar sifat tersebut, penanganan tomat ditujukan agar tomat tetap dalam keadaan baik, bersih, dan segar sebelum dimanfaatkan. Penanganan tomat sebaiknya dilakukan pada tahap panen dan pascapanen (setelah panen).

1. Penanganan tomat pada tahap panen

Saat yang tepat untuk memanen tomat tergantung pada tujuan penggunaanya. Seorang ahli tanaman membagi saat panen tomat menjadi tiga tahapan.
  • tomat dipanen pada saat kulit berwarna merah jambu atau pada saat warna tomat berubah dari hijau ke merah. Biasanya tomat di panen dalam keadaan seperti akan dipasarkan di tempat yang jauh.
  • tomat dipanen pada saat warna kulitnya merah penuh dan masih kencang. Tomat dalam keadaan seperti ini merupakan tomat yang paling baik untuk dimakan.
  • Tomat dipanen pada saat kulitnya berwarna lebih merah, warna daging buahnya mulai mudar dan teksturnya lunak berair. Tomat seperti ini biasanya dipanen untuk dibuat benih.
Selain melakukan pemanenan sesuai dengan tujuan penggunaannya, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat akan memanen tomat, yaitu sebagai berikut.
  • menentukan saat pemanenan secara hati-hati.
  • melakukan pemanenan pada saat yang tepat.
  • melakukan pemanenan hanya pada saat kelopak buah sudah kering.
  • melakukan pemanenan pada pagi hari (sebelum matahari bersinar kuat).
  • melakukan pemanenan pada saat permukaan tanah cukup kering.
  • melakukan pemanenan secara cepat dan hati-hati.
  • memperhatikan sifat tomat sebagai buah yang mudah rusak.
  • melakukan cara pemanenan yang benar.
  • menggunakan wadah yang tidak merusak hasil panenan.
  • meletakkan tomat yang baru dipetik secara hati-hati ke dalam wadah.
  • menutup wadah dengan daun agar tomat tidak terkena matahari secara langsung.
  • memindahkan tomat yang telah dipanen pada tempat yang teduh.
  • melakukan sortasi atau pemilahan.
  • melakukan pengelompokan berdasarkan tingkat kematangannya.
Untuk mengurangi terjadinya kerusakan, harus diperhatikan, baik penanganan sebelum panen maupun penanganan pada saat panen.


Baca Juga : cara menanam semangka

2. Penanganan tomat pada tahap pascapanen

Berikut ini ada beberapa langkah atau memanen tomat yang dianjurkan agar kerusakan dapat ditekan.

a. Pemilahan (sortasi)

Pemilahan bertujuan untuk memisahkan tomat yang baik dari tomat yang rusak. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan cara menghamparkan tomat pada meja atau tempat yang benar. Kemudian, melalui pengamatan yang cermat, tomat yang baik dipisahkan dari tomat yang rusak.

b. Pengelompokan

Pengelompokan tomat dilakukan berdasarkan tingkat kematangan dan ukurannya. Dengan cara ini, akan diperoleh sekelompok tomat matang, tomat matang sedang, dan tomat mentah. Pengelompokan tomat berdasarkan ukurannya akan menghasilkan kelompok tomat yang berukuran besar, sedang, dan kecil.

c. Pencucian

Pencucian dimaksudkan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada tomat. Kegiatan ini dilakukan dengan cara menyemprotkan tomat dengan air bersih.

d. Pemisahan

Setelah dicuci, tomat harus ditiriskan sampai kering. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menghilangkan terjadinya noda pada tomat. Di samping itu, tomat yang disimpan dalam keadaan basah mudah rusak dan membusuk.

e. Pengepakan

Yang dimaksud dengan pengepakan di sini adalah meletakkan tomat ke dalam wadahnya sebelum diolah atau diproses lebih lanjut. Wadah yang digunakan dapat berbentuk peti kayu yang mempunyai lubang-lubang atau keranjang bambu.

Dari uraian tersebut, terdapat beberapa hal pokok yang harus diperhatikan dalam menangani tomat.

1. Panen

Saat dan cara pemanenan yang tidak tepat dapat menakibatkan bahan cepat rusak.

2. Pengelompokan

Tingkat kematangan yang tidak seragam sebagai akibat kesalah dalam tahap pengelompokan akan menyulitkan proses penanganan selanjutnya.

3. Pengepakan

Pengepakan yang tidak benar dapat menyebabkan bahan memar, pecah, atau genjur.

4. pengankutan

Penanganan yang tidak hati-hati (kasar) selama pengangkutan dan kondisi jalan yang dapat menyebabkan bahan menjadi rusak. Dengan demikian melakukan penanganan yang benar, kerusakan atau kerugian yang terjadi akibat kesalahan sebelum dan setelah panen, yaitu 17 - 3% , dapat lebih ditekan lagi. Dengan demikian, kerugian yang lebih banyak tidak akan terjadi.


Sumber : Endang Prabandari


No comments for " cara mengatasi tomat keriting"